“Rencananya ba’da Isya saya meninggalkan RS
Bhayangkara, karena kondisi saya lumayan membaik. Akan tetapi saya belum bisa
langsung mengajar karena kondisi fisik saya yang belum stabil,” kata Dasrul
saat ditemui MAKASSARTERKINI.com, Kamis (18/8/2016).
Dia menjelaskan selama mendapatkan perawatan dalam
kurun waktu 8 hari di RS. Bhayangkara, kondisi tulang hidungnya juga merasa
agak baikan setelah sempat dipukul Adnan Achmad, orangtua siswa SMKN 2
berinisial MAS (15).
Pengeroyokan yang dilakukan bapak dan anak tersebut
mengakibatkan hidung guru goyang dan terpaksa harus dioperasi lantaran terus
mengeluarkan darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar